Sampai saat ini jika kita mendengar kata ‘Hipnotis’ maka banyak di antara kita langsung berasosiasi dengan berbagai hal, dimulai dengan maraknya kejahatan hipnotis, hipnotis panggung seperti yang dilakukan oleh Romi Rafael ataupun Uya Kuya pada tayangan hiburan di televisi, dsb.
Secara jujur, hipnotisme di Indonesia masih memiliki stigma buruk di kalangan masyarakat kita. Kata ‘hipnotis’ masih berada di area abu-abu, dimulai dengan maraknya kejahatan hipnotis, pemaksaan kehendak, sampai dengan kuasa kegelapan, serta penggunaan kekuatan mistik & magis.
Kalau kita mau menelaah, sebenarnya hipnotis merupakan fenomena biasa yang sangat dapat terjadi sehari-hari. Bahkan di negara luar sana seperti halnya Amerika, ilmu hipnosis sudah memiliki pendidikan seperti halnya ilmu-ilmu lain seperti matematika, ekonomi, hukum, dsb. Bahkan sudah ada yang melangsungkan pendidikan hipnotis sampai program Doktoral (S3).
Sementara di negara kita, ilmu hipnosis lebih dikenal dengan munculnya pertunjukan-pertunjukkan yang menjadikan manusia seperti ‘robot’ yang dapat diperintahkan apa saja oleh sang ‘penghipnotis’.
Bingung??? Baiklah, mari kita mengulas sedikit fenomena ini.
***********
Hipnosis adalah gejala psikologis murni, alias alamiah dan sangat biasa. Setiap hari kita semua menghipnotis dan terhipnotis sebanyak puluhan sampai dengan ratusankali!
Kalau anda melihat seorang pedagang / salesman berhasil membujuk seseorang untuk membeli produknya, atau melihat seseorang berhasil meminta / memerintahkan seorang lainnya untuk melakukan sesuatu atau seorang politisi yang bisa mengumpulkan ribuan orang pendukungnya atau menjadi tegang atau sedih saat melihat tayangan sebuah film... maka itu merupakan fenomena hipnosis yang terjadi sehari-hari.
Mengapa demikian? Karena sebenarnya hipnosis adalah suatu seni penyampaian ‘pesan’ kepada orang lain yang kemudian berlanjut menjadi sebuah tindakan yang sesuai dengan harapan si pemaksud / penyampai pesan. Masih bingung? Oke, kita lihat contoh berikut..
Seorang salesman tentu ingin calon pembelinya membeli produk yang ditawarkan. Untuk itu ia akan menggunakan kekuatan empati, tutur kata yang baik, penjelasan keunggulan produk, penjelasan performa, harga, dan ribuan jurus lainnya, agar sang calon pembeli mempertimbangkan, dan tentu akhirnya memutuskan untuk membeli produk tersebut! Apakah kata-kata dari salesman tersebut sepenuhnya benar? Mungkin tidak juga! Kecap selalu nomor satu! Tetapi yang jelas calon pembeli tersebut pasti merasa nyaman dan akhirnya “tergerak” untuk membeli!
Pada kasus lain, jika kita hendak berhutang uang kepada orang lain, maka mungkin kita akan berusaha untuk meyakinkan bahwa kita benar-benar membutuhkan uang tersebut, bahkan ia bisa bekata kalau ini soal “hidup” dan “mati”, dan orang tersebut adalah satu-satunya di dunia ini yang dapat menolong kita! Mungkin kita perlu tambahkan sedikit “acting” agar menimbulkan simpati?!
Jadi, hipnotis adalah suatu seni komunikasi persuasif yang ditujukan untuk menyampaikan pesan ke pusat motivasi manusia yang disebut sebagai “Pikiran Bawah Sadar”.
Sebagai suatu teknik komunikasi, maka hipnotis melibatkan aspek verbal, nonverbal, dan meng-utilisasi-kan segenap faktor pendukung komunikasi, termasuk lambang-lambang dan nilai keyakinan (belief system).
Hipnotis adalah gejala psikologi murni dan tidak terkait dengan unsur magis, mistik, kuasa kegelapan, atau istilah lain sejenisnya.
Lalu apa yang dimaksud dengan pikiran bawah sadar? Oke.. begini ceritanya..
Dalam dunia psikologi, dikenal beberapa pemodelan (modelling) untuk menjelaskan cara kerja pikiran manusia, perilaku manusia,dsb. Salah satu yang paling terkenal adalah model Conscious dan Unconscious dari Sigmund Freud, Bapak dari keilmuan psikoanalisa. Conscious dapat diartikan sebagai “Pikiran Sadar”, demikian juga Sub-Conscious dapat diartikan sebagai “Pikiran Bawah Sadar”, walaupun mungkin istilah yang lebih tepat adalah “sub” atau “bagian” dari “Pikiran Sadar”. Tetapi tidak masalah selama kita memahami esensinya.
Pikiran bawah sadar berisikan data berupa segenap pengalaman, pemahaman, penalaran kita mulai sejak lahir sampai dengan hari ini. Data yang terdapat dipikiran bawah sadar dapat berasal dari pengalaman langsung (yang kita alami sendiri), atau berasal dari pengalaman induktif (berasal dari pihak lain). Yang harus digaris-bawahi, data dipikiran bawah sadar ini dapat berupa data benar atau data yang salah, pikiran bawah sadar tidak membedakannya.
Pikiran bawah sadar memiliki pengaruh yang besar dalam pembentukan perilaku, juga menentukan respon-respon yang kita pilih saat terjadi suatu stimulus dari luar. Bahkan salah satu buku yang sangat terkenal (Peace of Mind dari Sandy Mc Gregor) menuliskan angka 88% untuk pengaruh pikiran bawah sadar, sedangkan pikiran sadar hanyalah 12%.
Hipnotis sendiri seringkali dihubungkan dengan pikiran bawah sadar. Lalu sebenarnya apakah hubungan hipnotis dengan pikiran bawah sadar?
Hipnotis adalah suatu teknik untuk menyampaikan pesan agar “memasuki” pikiran bawah sadar. Oleh karena pikiran bawah sadar memiliki pengaruh yang sangat besar, yaitu 88%, maka diharapkan pesan ini dapat dieksekusi menjadi suatu tindakan atau pola pikir. Oleh karena itu di pertunjukkan hipnotis panggung (Stage Hypnosis), seorang Stage Hypnotist dapat membuat orang lain melakukan hal-hal di luar kebiasaan normal, dengan cara memasukkan pesan-pesan (sugesti) tersebut ke pikiran bawah sadar. Ingat bahwa pikiran bawah sadar cenderung tidak perduli suatu saran “benar” atau “salah”. Cara penalaran pikiran bawah sadar sangat berbeda dengan pikiran sadar.
Pikiran bawah sadar dilindungi oleh filter yang bertugas untuk menyaring informasi yang berasal dari luar. Aktivitas filter ini dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal dan internal, antara lain : tingkat fokus, minat, emosi, tingkat kepercayaan, moral, etika, situasi, kondisi, dsb.
Dengan keterampilan yang telah dilatih secara khusus, seorang Hypnotist dapat membuat filter orang lain terbuka, sehingga selanjutnya ia dapat memasukkan berbagai saran, mulai dari saran yang sekedar “menimbulkan efek lucu” seperti pada Stage Hypnosis, sampai dengan saran yang bersifat memberdayakan diri, bahkan menyembuhkan seseorang dari gangguan psikologis, seperti pada Hypnotherapy.
Hipnotis secara praktis dibagi menjadi 2 bagian besar, yaitu : Formal Hypnosis yang merupakan gambaran awam mengenai hipnotis, dan Informal Hypnosis yang merupakan bentuk hipnotis alamiah dalam kehidupan sehari-hari.
Apakah setiap orang dapat dihipnotis? Jawabannya adalah YA !! Namun untuk dapat dihipnotis, seseorang harus mau (tidak menolak), memahami komunikasi, dan memiliki Kemampuan untuk fokus. Penelitian mengatakan bahwa secara alamiah terdapat 3 kelompok Subyek, yaitu mereka yang mudah menerima hipnotis (10%), mereka yang moderat (85%), dan mereka yang sulit(5%).
Bagaimana dengan Stage Hypnosys seperti yang dilakukan Rommy Rafael atau Uya Kuya??? Rahasia utama dari pertunjukkan hipnotis panggung (Stage Hypnosis) adalah pemilihan Subyek dengan kategori penerimaan hipnotis yang sangat baik. Seorang Stage Hypnotist memiliki kemampuan untuk melakukan seleksi guna memperoleh Subyek dengan tingkat penerimaan hipnotis yang baik.
Baik, terakhir... apa saja kegunaan dari Hypnosis itu sendiri ? Wah...banyak, beberapa yang populer di antaranya adalah :
1. Hypnotherapy
Aplikasi hipnotis untuk menghasilkan efek therapeutic. Diterapkan untuk menangani berbagai hambatan psikologis, misal : rasa rendah diri, traumatik, phobia, kecanduan, juga menangani berbagai penyakit psikosomatis, antara lain : asma, alergi, darah tinggi, dsb.
2. Anodyne Awareness
Bagian dari Hypnotherapy untuk manajemen rasa sakit. Diterapkan secara luas, mulai dari membantu mengurangi rasa sakit pada proses melahirkan secara alamiah, sampai dengan aplikasi Hypnoanaesthesi untuk pembedahan tanpa menggunakan anaesthesi.
3. Stage Hypnosis
Aplikasi hipnotis di bidang hiburan. Pada saat ini hipnotis jenis ini sudah mulai biasa ditampilkan di berbagai acara, juga di berbagai pusat-pusat hiburan, setara dengan cabang entertainment lain. Di dunia barat banyak orang yang menetapkan Stage Hypnotist sebagai profesi mereka.
4. Forensic Hypnosis
Aplikasi hipnotis untuk keperluan investigasi dan penyidikan. Pada umumnya diterapkan oleh penegak hukum.
5. Metaphysical Hypnosis
Aplikasi hipnotis untuk membangkitkan kemampuan supernormal yang tersimpan dalam diri setiap manusia, termasuk kemampuan telepati, remote viewing, astral projection, dan berbagai kemampuan ESP lainnya.
Oke.. sementara itu dulu yang bisa saya kupas dari ‘kulit’-nya hypnosis.. semoga bermanfaat. Jika ada yang tertarik untuk masalah ini, silahkan hubungi seksi psikologi.. terimakasih... (dikutip dari “Hypnoisis For Dummies” – Yan Nurindra, MCh., CHt., diedit oleh DCN-2010)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar